Gigaton ke Megaton – Cara Mengonversi Gt ke Mt
Gigaton dan megaton membantu menggambarkan beberapa massa terbesar di Bumi — mulai dari hilangnya es di kutub hingga letusan gunung berapi dan bahkan hasil senjata sejarah. Keduanya adalah bagian dari sistem metrik, dan hubungan mereka sederhana, namun memahami konteks penggunaannya memberikan arti nyata pada angka-angka tersebut.

Gigaton: skala perubahan planet
Satu gigaton (Gt) setara dengan satu miliar ton metrik:
1 Gt = 1.000 Mt.
Ilmuwan iklim sering menggunakan satuan ini untuk memantau perubahan lapisan es dan emisi karbon. Menurut Nature (2019), pengamatan satelit NASA dan ESA menunjukkan Lapisan Es Greenland kehilangan sekitar 280 Gt es per tahun antara 2010 dan 2018. Angka ini menjadi dasar model kenaikan permukaan laut dan penilaian iklim global.
Megaton: dari bahan hingga sejarah militer
Satu megaton (Mt) sama dengan satu juta ton metrik:
1 Mt = 1.000.000 t.
Dalam pelaporan lingkungan dan industri, megaton menggambarkan konsumsi bahan bakar tahunan, hasil pertambangan, atau ekspor material. Secara historis, istilah ini juga terkait dengan hasil senjata nuklir, dinyatakan dalam megaton TNT setara. Perangkat terkuat yang pernah diuji, Soviet Tsar Bomba (1961), menghasilkan sekitar 50 Mt, seperti yang tercatat dalam arsip Rosatom dan laporan PBB.
Mengonversi Gt ke Mt
Konversinya sederhana karena skala satuannya berbeda faktor 1.000:
1 Gt = 1.000 Mt
Massa (Mt) = Massa (Gt) × 1.000
Contoh perhitungan:
Jika Antartika kehilangan 150 Gt es dalam setahun, itu sama dengan:
150 Gt × 1.000 = 150.000 Mt.
Itu berarti 150.000 megaton es setiap tahun.
Untuk konversi skala besar lainnya, kunjungi alat konversi atau Konverter Berat & Massa.
Tahukah Anda?
-
Misi satelit GRACE NASA (2019) menemukan Greenland kehilangan sekitar 3.800 Gt es antara 2002-2019 — 3.800.000 Mt — yang menyumbang lebih dari 10 mm kenaikan permukaan laut global (Nature, 2019).
-
Letusan Gunung St. Helens (1980) melepaskan sekitar 1 Gt material, atau 1.000 Mt, menurut data Survey Geologi AS — menjadi acuan kejadian vulkanik.
-
Ledakan Tsar Bomba pada 1961 menghasilkan sekitar 50 Mt TNT setara, masih menjadi uji nuklir terbesar yang pernah dilakukan (arsip Rosatom yang sudah dibuka).
-
Laporan IPCC 2022 mencatat emisi CO₂ dari bahan bakar fosil sekitar 36 Gt per tahun, setara dengan 36.000 Mt, menunjukkan besarnya konsumsi energi global.
-
Gempa Tōhoku 2011 di Jepang melepaskan energi seismik setara 480 Mt TNT (data USGS), menampilkan bagaimana ilmuwan menggunakan skala ini untuk selain massa.
Saat Gigaton Bertemu Sejarah dan Ilmu Pengetahuan
Gigaton dan megaton muncul dalam data global dan peristiwa dunia, dari perubahan lingkungan lambat hingga momen sejarah yang meledak.
Dalam glasiologi, misi seperti GRACE NASA dan CryoSat-2 ESA menggunakan pengukuran tingkat gigaton untuk mencatat kontribusi lapisan es terhadap kenaikan permukaan laut. Angka-angka ini sering dikonversi ke megaton agar total tahunan atau regional lebih mudah dipahami, terutama dalam diskusi kebijakan.
Dalam sejarah militer abad ke-20, megaton menentukan perlombaan senjata nuklir. Hasil 50 Mt Tsar Bomba, yang diuji di Novaya Zemlya pada 1961, sekitar 1.500 kali kekuatan gabungan bom Hiroshima dan Nagasaki (dokumentasi PBB dan arsip Soviet). Meskipun tidak pernah digunakan, skala ini menjadi pusat perdebatan perlucutan senjata dan perjanjian internasional.
Dari bencana alam hingga ledakan buatan manusia, satuan ini membantu menggambarkan ekstrem planet kita dan sejarahnya.

Menyesuaikan Angka agar Lebih Jelas
Pengukuran dan data historis berskala global sering berganti antara Gt dan Mt demi keterbacaan. Penelitian iklim, survei geologi, dan statistik energi mungkin dimulai dengan gigaton, namun beralih ke megaton untuk menyesuaikan standar industri atau pelaporan publik.
Untuk konversi tepat, Jetcalculator menyediakan alat konversi dan Konverter Berat & Massa khusus, sehingga angka raksasa bisa disajikan tanpa kebingungan.
Baik menilai kehilangan es, membandingkan letusan gunung, atau menganalisis uji nuklir historis, mengubah gigaton ke megaton menjaga data ekstrem tetap terorganisir dan mudah dipahami.