joule ke erg – Cara mengubah J ke erg
Konversi dari joule ke erg menghubungkan sistem SI dan sistem sentimeter–gram–detik (CGS). Meskipun joule adalah standar modern untuk sebagian besar aplikasi, erg tetap berguna dalam bidang khusus seperti astrofisika dan fisika mikroskopik.

Apa itu joule?
Joule (J) adalah satuan energi dalam sistem SI, sama dengan kerja yang dilakukan oleh gaya sebesar satu newton yang memindahkan objek sejauh satu meter searah gaya tersebut.
Rumus:
1 J = 1 N × 1 m
atau
E = ½mv²
Digunakan dalam teknik, fisika, kimia, dan kehidupan sehari-hari — mulai dari tagihan listrik hingga nilai energi makanan.
Apa itu erg?
Erg adalah satuan energi dalam sistem CGS, didefinisikan sebagai kerja yang dilakukan oleh gaya sebesar satu dyne yang memindahkan objek sejauh satu sentimeter.
Rumus:
1 erg = 1 dyne × 1 cm
Dalam istilah SI:
1 erg = 10⁻⁷ J
Erg umum digunakan dalam literatur fisika lama, astronomi, dan studi dengan nilai energi sangat kecil.
Cara mengubah joule ke erg
Karena keduanya mengukur energi, rumusnya langsung:
Energi (erg) = Energi (J) × 10⁷
Contoh:
Jika Anda memiliki 0,25 J, maka
Energi = 0,25 × 10⁷ = 2.500.000 erg
Untuk konversi sebaliknya:
Energi (J) = Energi (erg) × 10⁻⁷
Untuk perhitungan cepat dan akurat, coba Konverter Energi kami atau jelajahi pilihan satuan lainnya melalui koleksi Alat Konversi lengkap.
Tahukah Anda?
-
Fakta tentang joule: Joule dinamai dari James Prescott Joule, yang pada tahun 1840-an membuktikan bahwa panas dan kerja mekanik setara, meletakkan dasar hukum konservasi energi.
-
Fakta tentang erg: Pada 1987, para astrofisikawan menghitung bahwa supernova SN 1987A melepaskan sekitar 10⁴⁴ erg energi — skala yang membuat joule terlihat sangat besar.
-
Fakta tentang joule: Satu joule setara dengan energi yang dibutuhkan untuk mengangkat apel kecil (sekitar 100 g) sejauh satu meter melawan gaya gravitasi.
-
Fakta tentang erg: Sebelum adopsi sistem SI, erg menjadi standar dalam riset fisika abad ke-20, khususnya dalam spektroskopi dan teori elektromagnetik.
Eksperimen yang Menetapkan Hubungan
Pada pertengahan abad ke-19, James Prescott Joule merancang eksperimen roda dayung untuk membuktikan kesetaraan mekanik panas. Dia menggantung beban pada katrol yang dihubungkan dengan dayung yang terendam air. Saat beban turun, dayung berputar mengaduk air dan sedikit menaikkan suhu air tersebut.
Dengan mengukur jarak jatuh, massa beban, dan perubahan suhu air secara teliti, Joule menentukan berapa kerja mekanik yang diperlukan untuk menghasilkan jumlah panas tertentu. Eksperimennya menunjukkan bahwa ada jumlah energi mekanik khusus dan konsisten yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit panas — yang kemudian menjadi definisi joule.
Ketika sistem CGS mulai populer, para ilmuwan memerlukan satuan yang lebih kecil untuk pengerjaan presisi. Erg diperkenalkan dengan skala yang tepat sehingga 1 J = 10⁷ erg, mempertahankan hubungan yang telah dibuat Joule.
Skala langsung ini memudahkan fisikawan beralih dari nilai SI besar ke angka CGS kecil yang dibutuhkan untuk pengukuran mikro atau astronomis. Hingga kini, astrofisikawan sering menggunakan erg karena menjaga angka tetap mudah dikelola saat menggambarkan energi besar dari ledakan kosmik.

Berbicara dengan Bahasa Energi yang Sama
Konversi joule ke erg lebih dari sekadar menggeser titik desimal — ini adalah jembatan antara sistem pengukuran historis dan modern. Baik saat membaca penelitian berusia seabad atau data astrofisika terkini, kemampuan berpindah antara J dan erg memastikan kejelasan dan ketelitian.
Dan meskipun erg kurang umum dalam kehidupan sehari-hari, satuan ini tetap melekat kuat dalam literatur dan praktik ilmiah — pengingat bahwa satuan berkembang, tapi energi yang diukur tetap sama.