newton ke poundal – Cara mengubah N ke pdl
Konversi dari newton ke poundal mungkin jarang muncul dalam konteks sehari-hari, tapi dalam dunia teknik dan sejarah kedirgantaraan, ini adalah kebutuhan praktis. Panduan ini menjelaskan kedua satuan, menunjukkan rumusnya, dan mengeksplor contoh nyata dari awal penelitian roket di mana perubahan N ↔ pdl sangat krusial.

Apa itu newton (N)?
Newton adalah satuan gaya dalam Sistem Internasional (SI), didefinisikan sebagai gaya yang diperlukan untuk mempercepat massa 1 kilogram sebesar 1 meter per detik kuadrat.
1 N = 1 kg·m/s²
Newton digunakan secara global dalam fisika dan teknik, mulai dari perancangan mesin hingga pengukuran gaya dalam eksperimen ilmiah. Proyek besar seperti peluncuran pesawat luar angkasa sering menentukan dorongan dan beban dalam newton demi konsistensi internasional.
Apa itu poundal (pdl)?
Poundal adalah satuan gaya dalam sistem FPS (kaki–pon–detik), didefinisikan sebagai gaya yang diperlukan untuk mempercepat massa 1 pon sebesar 1 kaki per detik kuadrat.
1 pdl = 1 lb·ft/s²
Poundal lebih kecil dari newton. Sebenarnya, 1 N ≈ 7,233 pdl. Satuan ini banyak dipakai dalam teknik dan balistik di AS sebelum sistem metrik menjadi standar global di bidang kedirgantaraan dan ilmu pengetahuan.
Rumus konversi N ke pdl
Faktor konversinya sederhana:
Gaya (pdl) = Gaya (N) × 7,233
Contoh:
Jika Anda memiliki 50 N:
50 × 7,233 = 361,65 pdl
Jika ingin sebaliknya, cukup bagi dengan 7,233. Untuk hasil yang cepat dan akurat, Konverter Gaya di Jetcalculator siap membantu konversi N ↔ pdl dan berbagai satuan lainnya. Anda juga bisa menjelajahi alat terkait seperti Cara mengubah meter ke sentimeter di bagian Alat Konversi.
Tahukah Anda?
-
Newton: Gaya ke bawah pada massa 1 kg akibat gravitasi bumi sekitar 9,81 N — acuan umum dalam perhitungan teknik.
Poundal: Dalam manual artileri AS awal, gaya hentakan dihitung dalam poundal sesuai sistem FPS yang dipakai dalam rekayasa militer. -
Newton: Mobil Formula 1 yang melakukan pengereman dari kecepatan tertinggi bisa menghasil gaya lebih dari 10.000 N di ban.
-
Poundal: Bola bisbol yang dipukul dengan kecepatan tinggi dapat mengalami gaya beberapa ratus poundal saat benturan dengan pemukul.
Dari poundal ke newton di Langley
Pada 1950-an, sebelum NASA resmi berdiri, Laboratorium Aeronautika Langley (bagian dari NACA) melakukan uji dorongan roket untuk kendaraan riset ketinggian tinggi. Saat itu, insinyur AS bekerja dengan sistem FPS, menggunakan poundal untuk gaya uji kecil.
Saat AS mulai bekerja sama dengan ilmuwan internasional — banyak menggunakan sistem metrik SI — diperlukan konversi. Data mesin roket dalam poundal harus diubah ke newton untuk tinjauan desain, model simulasi, dan laporan teknis yang dibagikan ke lembaga kedirgantaraan Eropa.
Dalam salah satu uji awal, insinyur mencatat dorongan sekitar 14.466 pdl. Jika dikonversi ke newton, tim internasional lebih mudah memahami:
14.466 ÷ 7,233 ≈ 2000 N
Ini bukan hanya soal preferensi satuan — konversi tepat mengurangi risiko kesalahpahaman dalam proyek gabungan, di mana faktor yang salah dapat menyebabkan desain struktur atau perhitungan bahan bakar yang keliru. Seiring waktu, NASA sepenuhnya mengadopsi sistem SI, tetapi catatan pengukuran berbasis pdl masih ada di arsip uji sejarah.

Menghubungkan masa lalu dan kini
Persamaan 1 N ≈ 7,233 pdl mungkin terlihat sederhana, tapi menghubungkan dua dunia teknik: sistem FPS klasik dan sistem SI modern. Newton tetap menjadi standar global, namun poundal masih muncul di data lama, arsip militer, dan beberapa buku fisika.
Apakah Anda sedang meninjau data kedirgantaraan vintage, mengubah hasil uji balistik, atau menerjemahkan laporan teknik lama, perpindahan satuan ini memastikan angka tetap akurat dan makna jelas.
Jetcalculator memudahkan peralihan antara N dan pdl, sehingga Anda bisa fokus pada interpretasi hasil—bukan terus memeriksa hitungan. Dalam teknik, kejelasan sama berharganya dengan ketepatan, dan terkadang keduanya dimulai dari konversi yang tepat.