Pernah memegang kaleng soda dan bertanya, “Seberapa banyak isi yang bisa dimuat?” Sadar atau tidak, Anda sedang memikirkan volume silinder. Dari komponen mesin dan tangki air hingga barang sehari-hari seperti kaleng sup, memahami cara menghitung volume silinder bukan hanya latihan di kelas—ini keterampilan yang berguna dalam kehidupan nyata. Jika Anda juga sedang bekerja dengan bentuk 3D lain, Kalkulator Volume mencakup berbagai bentuk mulai dari kerucut dan prisma hingga bola dan piramida.
Apa Itu Volume Silinder?
Silinder adalah bentuk tiga dimensi dengan dua ujung yang identik dan berbentuk lingkaran sempurna (disebut alas) serta satu sisi melingkar yang menghubungkan keduanya. Bayangkan kaleng soda, gulungan handuk kertas, atau pipa industri. Volume silinder mengacu pada seberapa besar ruang di dalamnya—dengan kata lain, berapa banyak yang bisa dimuat.
Dalam istilah matematika, volume silinder bergantung pada dua hal:
-
Jari-jari (r) dari alas lingkarannya
-
Tinggi (h) dari alas satu ke alas lainnya
.jpg)
Cara Menghitung Volume Silinder
Sekarang Anda tahu rumus volume silinder adalah:
Volume = π × jari-jari² × tinggi
1. Ukur Jari-jari: Jari-jari adalah jarak dari pusat alas lingkaran silinder ke tepinya. Jika yang diberikan panjang diameter (lebar penuh), bagi dua untuk mendapatkan jari-jari.
Contoh: Jika diameter kaleng 10 cm, maka jari-jarinya 5 cm.
2. Ukur Tinggi: Ini adalah ketinggian silinder, dari salah satu alas lingkaran ke alas yang lain. Pastikan pengukuran tegak lurus dan vertikal.
Sekarang waktunya menghitung. Kuadratkan jari-jari (kalikan dengan dirinya sendiri), lalu kalikan dengan tinggi, dan terakhir kalikan dengan π (sekitar 3,1416).
Contoh: Anda memiliki pipa logam dengan jari-jari 4 inci dan tinggi 12 inci.
Langkah 1: Kuadratkan jari-jari → 4 × 4 = 16
Langkah 2: Kalikan dengan tinggi → 16 × 12 = 192
Langkah 3: Kalikan dengan π → 192 × 3.1416 ≈ 603,19 inci kubik
Itulah volume ruang di dalam pipa tersebut.
Coba juga Kalkulator Volume Kapsul
Bagaimana Archimedes Mengubah Cara Mengukur Volume
Mari kita mundur ribuan tahun ke Yunani kuno sekitar 250 SM. Seorang matematikawan bernama Archimedes sedang mandi ketika ia membuat salah satu penemuan paling terkenal dalam ilmu pengetahuan. Konon ia begitu bersemangat hingga meloncat keluar dari bak mandi dan berlari telanjang sambil berteriak “Eureka!” (yang berarti “Saya menemukannya!”).
Apa yang ia temukan?
Bukan tepat rumus untuk volume silinder—melainkan cara mengukur volume benda tidak beraturan menggunakan perpindahan air.
Cerita mengatakan bahwa Raja Hiero curiga tukang emasnya curang—mencampur perak pada mahkota emas yang seharusnya murni. Archimedes diminta mengetahui apakah mahkota itu benar-benar emas padat tanpa melelehkannya. Momen mandi itu terjadi saat dia melihat permukaan air naik ketika masuk ke dalam bak, dan menyadari: jumlah air yang berpindah setara dengan volume benda yang terendam.
Ini bukan rumus silinder, tapi terobosan dalam cara mengukur volume secara fisik—dasar konsep yang kini kita pakai dalam geometri.
.jpg)
Dan bagian menariknya: Archimedes melanjutkan studi volume bentuk geometri, termasuk bola dan silinder. Bahkan, ia menganggap pencapaian matematikanya yang terbesar adalah penemuan bahwa:
“Volume bola persis dua pertiga dari volume silinder yang menyelimutinya.”
Ia sangat bangga hingga meminta sebuah bola dan silinder diukir pada batu nisannya. Itulah betapa eratnya gagasan tentang volume, bentuk, dan ruang dalam hidupnya.
Anda akan menemukan ini dan puluhan alat lainnya dalam koleksi lengkap Alat Matematika—dirancang untuk jawaban cepat dan perhitungan mudah.